Perbandingan Rumah Perumahan dan Perkampungan
Perbandingan Rumah di Komplek Perumahan dan Perkampungan. Saat ini kebanyakan orang saat membeli rumah lebih suka membeli di komplek perumahan. Tapi ada pula yang tertarik untuk tinggal di daerah perkampungan. Masing-masing tempat tinggal ini punya kelebihan dan kelemahan. Namun yang jelas,kedua-duanya bisa dibeli dengan cara kredit atau angsuran melalui fasilitas KPR dari bank.
Berikut ini adalah perbandingan rumah di komplek perumahan dan perkampungan. Rumah yang ada di komplek pada umumnya dibuat dengan ukuran dan desain yang sama serta dan harga jualnya juga tidak jauh berbeda,tergantung apakah rumah tersebut ada di dekat jalan atau agak jauh. Namun meski berbeda namun selisihnya tidak terlalu banyak.
Sehubungan dengan harga rumah tersebut,hal ini punya kaitan yang sangat erat dengan tingkat sosial maupun ekonomi penghuninya. Jadi secara langsung atau tidak langsung,kondisi sosial yang ada di suatu komplek perumahan cenderung seragam. Kondisi yang sama tersebut memberi efek yaitu tidak adanya perbedaan tingkat sosial yang mencolok. Sehingga apa yang dinamakan dengan kecemburuan sosial jarang terjadi di tempat ini.
Sementara untuk rumah yang ada diperkampungan atau yang bukan komplek perumahaan,hal yang terjadi justru kebalikannya. Kondisi sosial maupun tingkat perekonomian masing-masing penghuni atau pemilik rumah bisa berlainan. Kadangkala keadaan ini bisa menimbulkan rasa iri,sungkan dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan kemasyarakatan. Jadi jika ada pemilik rumah yang lebih tinggi derajat ekonominya harus lebih pintar untuk menyesuaikan diri ketika berhubungan dengan tetangganya.
Namun bagi mereka yang lebih suka tinggal di perkampungan,meski kadangkala sering timbul masalah kecemburuan sosial,namun pada umumnya warga yang tinggal di tempat ini punya rasa solidaritas yang tinggi. Ketika butuh suatu bantuan atau pertolongan yang sifatnya non materi,akan lebih mudah didapatkan. Contohnya saat ada anggota keluarga yang sakit dan harus diantar ke rumah sakit secepatnya,tetangga yang tinggal di sekitarnya pasti mau mengantar.
Tapi untuk yang tinggal di komplek perumahan apalagi yang tergolong perumahan mewah,hal semacam ini tidak mudah untuk dijumpai. Mereka kebanyakan lebih suka mengurus diri sendiri dan kurang tertarik untuk terlibat dalam urusan yang dianggapnya bisa merepotkan mereka.
Lalu untuk masalah keamaman,tentu komplek perumahan lebih menjamin masalah ini. karena setiap komplek biasanya dilengkapi dengan sistem yang lebih baik dan akses untuk masuk dalam komplek dibatasi dan dijaga oleh satpam atau security. Sehingga orang yang punya maksud tidak baik tidak tertarik untuk melakukan niat jahatnya di komplek perumahan.
Berbeda dengan rumah perkampungan,akses untuk masuk ke dalam lebih banyak dan biasanya tidak dijaga atau dilengkapi dengan sistem keamanan yang baik. Kasus terjadinya pencurian atau tindak kejahatan yang lain lebih sering terjadi di perkampungan,terutama yang berada di daerah perkotaan.
Kemudian untuk masalah kualitas serta proses pendirian bangunan,rumah yang ada di komplek pada umumnya lebih bagus namun dengan catatan jika pengembangnya merupakan orang yang bisa bekerja secara profesional. Jadi meski tidak diawasi,kualitas bangunan tersebut lebih baik dan terjamin.
Untuk rumah yang ada di perkampungan,pada umumnya bisa dibeli dalam bentuk yang sudah jadi atau bekas. Jadi di sini calon penghuni tinggal melakukan pengecekan saja apakah bangunan tersebut masih layak dipakai sebagai tempat tinggal atau tidak.
Tapi bila harus membuat bangunan baru,hal ini sering merepotkan. Sebab tiap hari harus selalu melakukan pengecekan agar prosesnya dapat berjalan dengan baik serta tidak ada bagian yang melenceng dari bestek. Apalagi jika memikirkan pengurusan IMB dan surat perijinan yang lain,pasti makin merepotkan. Kecuali jika semua urusan ini diserahkan pada pemborong bangunan.
Berikut ini adalah perbandingan rumah di komplek perumahan dan perkampungan. Rumah yang ada di komplek pada umumnya dibuat dengan ukuran dan desain yang sama serta dan harga jualnya juga tidak jauh berbeda,tergantung apakah rumah tersebut ada di dekat jalan atau agak jauh. Namun meski berbeda namun selisihnya tidak terlalu banyak.
Sehubungan dengan harga rumah tersebut,hal ini punya kaitan yang sangat erat dengan tingkat sosial maupun ekonomi penghuninya. Jadi secara langsung atau tidak langsung,kondisi sosial yang ada di suatu komplek perumahan cenderung seragam. Kondisi yang sama tersebut memberi efek yaitu tidak adanya perbedaan tingkat sosial yang mencolok. Sehingga apa yang dinamakan dengan kecemburuan sosial jarang terjadi di tempat ini.
Sementara untuk rumah yang ada diperkampungan atau yang bukan komplek perumahaan,hal yang terjadi justru kebalikannya. Kondisi sosial maupun tingkat perekonomian masing-masing penghuni atau pemilik rumah bisa berlainan. Kadangkala keadaan ini bisa menimbulkan rasa iri,sungkan dan sebagainya yang berkaitan dengan hubungan kemasyarakatan. Jadi jika ada pemilik rumah yang lebih tinggi derajat ekonominya harus lebih pintar untuk menyesuaikan diri ketika berhubungan dengan tetangganya.
Namun bagi mereka yang lebih suka tinggal di perkampungan,meski kadangkala sering timbul masalah kecemburuan sosial,namun pada umumnya warga yang tinggal di tempat ini punya rasa solidaritas yang tinggi. Ketika butuh suatu bantuan atau pertolongan yang sifatnya non materi,akan lebih mudah didapatkan. Contohnya saat ada anggota keluarga yang sakit dan harus diantar ke rumah sakit secepatnya,tetangga yang tinggal di sekitarnya pasti mau mengantar.
Tapi untuk yang tinggal di komplek perumahan apalagi yang tergolong perumahan mewah,hal semacam ini tidak mudah untuk dijumpai. Mereka kebanyakan lebih suka mengurus diri sendiri dan kurang tertarik untuk terlibat dalam urusan yang dianggapnya bisa merepotkan mereka.
Lalu untuk masalah keamaman,tentu komplek perumahan lebih menjamin masalah ini. karena setiap komplek biasanya dilengkapi dengan sistem yang lebih baik dan akses untuk masuk dalam komplek dibatasi dan dijaga oleh satpam atau security. Sehingga orang yang punya maksud tidak baik tidak tertarik untuk melakukan niat jahatnya di komplek perumahan.
Berbeda dengan rumah perkampungan,akses untuk masuk ke dalam lebih banyak dan biasanya tidak dijaga atau dilengkapi dengan sistem keamanan yang baik. Kasus terjadinya pencurian atau tindak kejahatan yang lain lebih sering terjadi di perkampungan,terutama yang berada di daerah perkotaan.
Kemudian untuk masalah kualitas serta proses pendirian bangunan,rumah yang ada di komplek pada umumnya lebih bagus namun dengan catatan jika pengembangnya merupakan orang yang bisa bekerja secara profesional. Jadi meski tidak diawasi,kualitas bangunan tersebut lebih baik dan terjamin.
Untuk rumah yang ada di perkampungan,pada umumnya bisa dibeli dalam bentuk yang sudah jadi atau bekas. Jadi di sini calon penghuni tinggal melakukan pengecekan saja apakah bangunan tersebut masih layak dipakai sebagai tempat tinggal atau tidak.
Tapi bila harus membuat bangunan baru,hal ini sering merepotkan. Sebab tiap hari harus selalu melakukan pengecekan agar prosesnya dapat berjalan dengan baik serta tidak ada bagian yang melenceng dari bestek. Apalagi jika memikirkan pengurusan IMB dan surat perijinan yang lain,pasti makin merepotkan. Kecuali jika semua urusan ini diserahkan pada pemborong bangunan.
DETAIL PROPERTI
KATEGORI | NEWS BLOG |
KODE | NW-AR001050716 |
LICENCY | FREE |
SCREENSHOOT | Klik Gambar Untuk Memperbesar |
Komentar (0)
Post a Comment